Suatu kesempatan yang sangat berharga, karena malam ini kota Bandung didatangi oleh salah satu Ulama yang sangat menginspirasi serta luas ilmunya, yakni Ustad Ustad Yusuf Mansyur. Beliau dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. bagi sebagian orang, kesempatan yang tidak biasanya untuk bisa mengikuti tausiyah beliau secara langsung, bagi orang yang berasal dari daerah yang bukan kota besar seperti saya, kesempatan ini memberikan peluang kepada saya untuk bisa merasakan efouria serta semangat yang luar biasa atas transferan ilmu yang beliau berikan kepada jemaah yang hadir. Alhamdulilah, pertemuan ini merupakan pertemuan kedua bagi saya, untuk bisa mengikuti tausiyah secara langsung ustad Yusuf Mansyur. Dimana, kesempatan pertama pada saat Grand Launching Komunitas One Day One Juz (ODOJ) di Mesjid Istiqal beberapa bulan yang lalu. Tabligh akbar Ustad Yusuf Mansyur pada hari ini, dilaksanakan di Mesjid An-Nur Biofarma Bandung.
Mesjid An-Nur Biofarma yang digunakan sebagai tempat Tabligh Akbar Ustad Yusuf Mansyur.
(Foto : Koleksi Pribadi)
Mesjid yang terletak di Jl. Pasteur No. 28 (Jl. Rumah Sakit), Bandung ini memang sering digunakan untuk acara-acara keagamaan islam, yang bersiafat Mambit maupun Ceramah. dengan arsitektur di bagian luar yang memiliki ciri khas gaya Heritage serta banyaknya bangunan yang melengkung, menjadi sebuah daya tarik untuk dijadikan tempat Akad dan Resepsi Pernikahan. Selain itu Mesjid seluas 2200 meter persegi ini dengan corak warna Tosca di area mimbar sangat nyaman untuk digunakan sebagai tempat tabligh mapun mabit, dikarenakan infranstruktur mesjid yang sangat mendukung serta akses yang mudah dijangkau oleh jemaah. Tabligh Akbar yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juli 2014 atau bertempatan dengan 19 Ramadhan 1435 ini bisa terselenggar atas dukungan pihak PPPA Daarul Quran dan DKM Mesjid An-Nur Biofarma Bandung.
Antusias para Jemaah yang hadir memenuhi seluruh lantai mesjid, hingga sebagian jemaah yang tidak mendapatkan tempat, harus merelakan duduk diserambi mesjid.
(Foto : Koleksi Pribadi)
Materi Tausiyah Ustad Yusuf Mansyur kali ini, mengenai Penghapal Quran. Pernyataan yang membuat para jemaah tertunduk malu saat beliau menyampaikan bahwa tidak ada alasan untuk kita tidak bisa mengapal Quran. Coba hitung usia kita saat ini sudah berapa, ada yang sudah 20tahunan? ada yang masih belasan tahun? ada yang 40 tahunan? ada yang sudah senior 60 tahunan? apakah dengan usia seperti itu kita sudah menjadi seorang penghapal Quran? Kalau yang sudah, selamat. kalau yang belum belum, kemana aja selama ini?
Beliau mengajak seluruh jemaah yang hadir untuk berikrar bersama-sama :
"SAYA, REGI OKA MAHENDRA. USIA SEKARANG 23 TAHUN, 25 TAHUN YANG AKAN DATANG USIA SAYA 48 TAHUN. INSHAALLAH SAYA DAN ISTRI BESERTA ANAK-ANAK SAYA AKAN MENJADI PENGHAPAL QURAN."
Aamiin Ya Robb
Sejujurnya, dengan berikrar ini ada rasa malu, sedih dan gembira yang menggelora didalam qolbu. karena dengan Ikrar yang diajarkan oleh beliau, ada sebuah pencerahan serta dorongan bagi jemaah yang hadir ini menjadi sadar, bahwa menjadi hafidz Quran itu sesuatu yang MUNGKIN terjadi. hanya saja selama ini kita masih belum sadar dan belum ingin memulai kembali untuk menghapal Quran. Mari kita sejenak melihat masa lalu kita, masih teringat bukan. pada saat dimadrasah atau disekolah dasar, kita dibebankan tugas untuk menghapal Juz'amma. Percaya atau tidak, kita bisa menghapal tugas hapalan tersebut. Ini membuktikan bahwa kita sebenarnya MAMPU untuk menghapal Quran. Hanya saja, setelah tugas hapalan Juz'amma tersebut, kita tidak pernah lagi menambah hapalan, kita sudah tidak lagi menjadikan hapalan Quran sebagai tugas yang harus diselesaikan. dan parahnya, kita sudah lupa kapan terakhir membuka Quran. Na'udzubillahimindzalik
Ustad Yusuf Mansyur saat memulai Tausiyah.
(foto : keloksi Pribadi)
Tidak ada kata terlambat untuk menjadi penghapal Quran!
meskipun usia kita sudah diatas 40 tahun, bukan bearti kita bisa berlindung dibalik faktor usia untuk tidak mau menghapal Quran. bagi yang usia masih muda juga, jangan jadikan alasan karena waktu hidup masih panjang, sehingga menunda untuk menghapal Quran.
Mari kita niatkan dari saat ini juga, untuk menjadi bagian penghapal Quran. Niat ini penting, karena dengan niat lah apa yang kita lakukan dapat menjadi amal sholeh bagi kita. dalam sebuah hadist ,Umar Bin Khattab, yang mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam bersabda:“Amal perbuatan pasti disertai dengan niat, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.” . Maka beruntunglah orang yang selalu meniatkan apa-apa yang dilakukan hanya semata-mata ingin lebih dicintai oleh Allah swt.
Maka dari itu, mari kita niatkan untuk menjadi hafidz Quran, dan Bagi yang sudah meniatkan untuk menjadi hafidz Quran dengan sungguh-sungguh, ternyata keesokan hari nya dia meninggal dunia, inshaAllah dah almarhumah bisa digolongkan sebagai hamba Allah yang mendapatkan syafaat dari Al-Quran. Wallahu a'lam
Pada Saat di Ruang Tunggu Mesjid, Ustad Yusuf Mansyur bersama seorang santri Tahfidz Quran. Subahnallah..
(foto : koleksi Pribadi)
Mengenai menghapal Quran, silahkan tentukan metode serta cara yang paling enak dan mudah untuk dilakukan. Kalau Mau cara yang Slow motion; setiap hari tugas kita hanya menghapal 1 baris aja. seperti misalnya "Arrahmann, Allama alquran, Khalaqalinsan". selalu diulangi setiap waktu shalat. cukup mudah bukan sahabat? InshaAllah dalam waktu 25 Tahun, kita bisa mengapal Quran 30 JUZ. namun apa iya mau sih kita hapalnya dalam waktu 25 tahun? apa itu enggk kelamaan? memang, biarpun lambat itu lebih baik daripada tidak berjalan sedikitpun. namun lebih baik lagi itu, kalau kita berjalan dengan lebih cepat. Kalau Bisa Cepat, Kenapa harus Lamat?. Fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam hal kebaikan.
kalau mau dibawah 25 tahun kita bisa Hafidz Quran nya, silahkan ditambah dalam 1 hari kita bisa berapa baris untuk menghapalnya. Untuk Quran yang mushaf Ayat Pojok terdiri 15 baris dalam 1 lembarnya. jadi kalau mau menghapal Quran 1 hari 1 Halaman maka :
604 halaman (30 Juz) = 604 hari = 1 tahun 6 bulan.
Digenapkan lah menjadi 2 tahun
Subhanallah, itu mungkin loh terjadi. karena motode ini sudah dipraktekkan dilembaga-lembaga Tahfidz Quran, salah satunya PPPA Daarul Quran.
mengenai mekanisme hapalan itu, kalau mau 1 hari 1 halaman, maka 1 halaman itu dibagi menjadi 7 waktu (Subuh, Dhuha, Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya, Qiyamulail). dalam 1 waktu, kita cukup menghapal 2 BARIS. itu pun bisa dibagi lagi, 1 baris sebelum shalat, dan 1 baris setelah sholat. dan saat Qiyamulail kita lebihkan menjadi 3 baris. inshaAllah, kalau kita niatnya besar, selalu ada jalan dan kemudahaan yang Allah berikan.
Salah satu kisah inspiratif dari penjual nasi goreng, yakni sudah menghapalkan 7 JUZ. beliau membuat metodologi hapalan dengan cara menempelkan 1 ayat yang akan dihapal disetiap sudut gerobak nasi goreng beliau. saat di bagian kaca, ada 1 surat. saat dibagian laci uang, ada 1 surat dan tempat-tempat strategis lainnya. Dengan demikian, beliau senantiasa mudah untuk menghapal. Lantas bagaimana dengan kita? silahkan sahabat-sahabat semua tentukan cara termudah dan ternyaman mungkin untuk menghapal Quran.
Subhanallah, dengan Keterbatasan yang dimiliki oleh beliau. Tidak menyurutkan ASA dan HARAPAN untuk bergabung di majelis Ilmu ini. Semoga semangat beliau bisa jadi Pelajaran bagi kita untuk selalu mensyukuri nikmat Allah.
(Foto : Koleksi Pribadi)
Adapun Janji yang telah Allah sampaikan kepada hamba-Nya yang menjadi Penghapal Quran sebagai berikut :
SO....BERANI PASANG TARGET USIA BERAPA,
UNTUK SAHABAT BISA MENJADI HAFIDZ QURAN??
Sahabat-sahabat dari Pengurus ODOJ Bandung yang mengikuti Tabligh Akbar di Mesjid An-Nur Biofarma. Dari kanan ke kiri ; Teh Elis, Teh Martha, Kang Dendi, Kang Rangga, saya, dan kang robbi (Fotografer)
(foto : Koleksi Pribadi)
Selesai ditulis, pukul 10.30WIB hari Jumaat 20 Ramadhan 1435 H atau 18 Juli 2014
@Gedung Lantai III, MQTV Bandung
|






Tidak ada komentar:
Posting Komentar