Sabtu, 28 Juni 2014

MQFM: Training Hari ke-2 Penyiar Radio

Pada Kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman di Pelatihan hari kedua untuk menjadi Penyiar MQFM Bandung. Kesempatan kali ini yang menjadi mentor kami adalah kang Sigit Kurnia.


Beliau saat ON AIR di 102,7 MQFM
jln. Geger Kalong Girang Baru 11 Bandung
(foto: http://www.mqfmnetwork.com/tentang-kami/sigit-kurnia/)

Beliau merupakan Manager Poduksi MQFM dan juga penyiar radio MQFM, biasanya beliau sering mengisi di progam inspirasi pagi (06.00-09.00).

Pelatihan kali ini, dihadiri oleh enam orang calon penyiar, yakni saya, kang Ihsan, teh Uchan, teh Nurul, teh Lina, dan teh Diana. 3 orang lainnya berhalangan hadir karena ada agenda dikampusnya. Mengenai pelatihan kali ini, kami diminta untuk memutarkan rekaman suara yang ditugaskan oleh teh erlis, pada pertemuan senin kemarin. Saya diberikan kesempatan untuk menjadi yang pertama dalam memutarkan rekaman tersebut. Setelah rekaman selesai diputar, beliau langsung memberikan komentarnya. Sebelumnya beliau menyampaikan komentarnya, beliau menyampaikan, dalam training ini beliau tidak akan memuji atau membahas kelebihan para peserta, namun akan lebih banyak mencari kelemahan dan kesalahan para peserta, karena dengan demikian kita akan tahu dibagian mana saja kita harus berbenah. maka dari itu siapkan mental untuk menerima kritik dan masukan yang akan beliau sampaikan.

Untuk saya sendiri beliau mengkritisi “suaranya seperti orang berbisik-bisik, enggak ada power, terus suaranya tidak natural dan tidak mengalir suaranya. Jangan memotong kata yang seharusnya menjadi satu kalimat”. Memang terbukti ucapan beliau diawal, yakni tidak akan membahas sisi kelebihan kami, alhasil semua rekeman peserta training dikritisi oleh beliau.  Dari saya sendiri begitu senang dengan metode ini, karena saya akan semakin mengetahui kelemahan saya dimana dan segera untuk bisa memperbaikinya. Secara umum ada beberapa hal yang dikeritis oleh beliau, dan harus menjadi perhatian bagi kami semua, yakni :
  1.  Suara tidak mengalir, seperti orang yang mengeja bacaan. Harus mulai dibiasakan mendengarkan para penyiar MQFM saat siaran, sehingga ada perbandingannya.
  2. Tidak ada dimaklumi. Diradio kita tidak bisa menyampaikan hal-hal yang bisa dimaklumi, saat kita sudah berhadapan dengan MIX, itu pertanda kita sudah siap untuk memberikan terbaik. Kalau ternyata kita tidak siap karena alasan sakit, maka jangan dipaksakan untuk siaran. Cari pengganti untuk siaran di jam kita tersebut.
  3. Artikulasi yang jelas. buka mulutnya secara maksimal, agar setiap kata yang kita ucapakan terdengar jelas. Ingat, diradio itu suara kita adalah segala-galanya, kalau kita tidak jelas dalam ucapan. Maka bersiaplah untuk kehilangan para pendengar.
  4. Pernafasan. Atur nafas jangan sampai terdengar saat siaran, saat kita bernafas dan itu sampai terdengar,  maka akan sangat menggangu. Mulai untuk latihan pernafasan, saya sendiri latihan pernafasan kurang lebih selama 1 tahun, dan itupun belum maksimal. Kalau kalian bisa menguasai teknik pernafasan ini, maka kalian bisa menjadi seorang penyiar yang hebat nanti. Terus latihan dan jangan mudah berputus asa.
  5. Smile Voice. Saat siaran, bayangkan didepan anda ada ribuan orang dan anda harus bisa berimajinasi sehingga setiap anda mengatakan sesuatu harus disertakan dengan senyumanan.
  6. Bedakan antara pelan dan menjeda kalimat.
  7.  Perhatikan hal yang kecil. Dalam mengucapakan basmalah dan salam, harus dinikmati. Karena itu doa dan daya pemikit kita diawal. Kalau kita nya loyo dan asalasalan dalam menyampaikan itu, kemungkinan besar para pendengar akan jadi tidak care kepada kita.
  8. Penggunaan kata. kata “anda” ditujukan untuk pernyataan positif ataupun halhal yang bagus, sedangkan penggunaan kata“kita” itu untuk hal hal yang kurang enak.
Adapun materi pembelajaran kami pada kesempatan kali ini adalah :
  1. Opening, sama seperti yang pernah diajarkan oleh teh Erlis, namun dengan kang Sigit. Kami lebih banyak diberikan masukan untuk perbaikan kedepannya.
  2. Latihan vokal suara. Mengambil nafas dari mulut kemudian menahannya beberapa saat dan mengeluarkan berbarengan dengan mengucapkan kata A,I,U,E,O. Kami juga sempat beberapa kali harus berteriak untuk bisa mengoptimalkan suara yang ada.
  3. Latihan membuat info yang akan dibacakan dalam durasi waktu 30 detik. Ini cukup menantang, karena kami ingin semua referensi yang ada dapat disampaikan sedangkan waktu yang ada terbatas. Kami harus bisa se=kreatif mungkin menyampaikan maksud dan tujuan dengan waktu yang terbatas. Kami juga disarankan untuk menyampaikan dalam bentuk deduktif.
Tanpa terasa perjumpaan kami sudah 2jam lebih, banyak sekali ilmu yang bermanfaat pada kesempatan kali ini. Terimakasih kang Sigit untuk ilmunya, sampai pada pertemuan berikutnya.


Tema Bulanan MQFM Bandung
(Foto: http://www.mqfmnetwork.com/)


Berikut Ini merupakan skrip info yang saya buat pada saat latihan membuat info selama 30 detik :
Referensi dari buku : Imam Ali Syamsi
sahabat MQ, taukah anda bahwa saat ini di Amerika, islam menjadi primadona publik yang baru? Salah satu tokoh yang berkontribusih dalam menciptakan suasana tersebut adalah, Imam Ali Syamsi. Beliau merupakan orang indonesia dan saat ini menjadi Imam Mesjid Di New York. Beliau hadir dengan dakwah islam yang ramah, lemah lembut serta menyeruakan pesan kedamaian. Subhanallah sekali bukan sahabt MQ. Semoga kita bisa menginspirasi beliau dalam mensiarkan islam dimuka bumi ini

Selesai ditulis jam 23:44 WIB, 29 Sya’ban 143H (27 Juni 2014)
@rumahBojongsoang Kabupaten Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar